Cerita Rakyat 38 Provinsi, Bengkulu: Putri Serindang Bulan

Divya Naila
22 September 2024 18:29 WIB

Sender.co.id - Legenda Putri Serindang Bulan berasal dari Bengkulu dan bercerita tentang seorang putri cantik yang namanya diambil dari kilauan cahaya bulan. Kecantikannya yang mempesona membuatnya dikenal luas, dan dikatakan bahwa cahaya bulan pun malu jika dibandingkan dengan kecantikan Putri Serindang Bulan.

Putri Serindang Bulan adalah putri dari seorang raja atau pemimpin suku di Kerinci. Selain kecantikannya yang luar biasa, ia juga dikenal karena sifatnya yang baik hati, lembut, dan bijaksana. Banyak raja dan pangeran dari berbagai daerah yang ingin melamarnya, tetapi ayah sang putri membuat sebuah syarat yang sangat sulit bagi siapa pun yang ingin menikahi anaknya.

Syaratnya, hanya pria yang mampu mengalahkan seekor makhluk buas yang menjaga kerajaan yang boleh menikahi Putri Serindang Bulan. Dalam beberapa versi cerita, makhluk itu adalah seekor harimau besar yang dianggap sebagai penjaga alam hutan di Kerinci. Ada juga versi yang menyebutkan bahwa makhluk tersebut adalah seekor naga atau raksasa. Makhluk itu sangat kuat, hingga tak ada satu pun pelamar yang berhasil mengalahkannya.

Suatu hari, seorang pemuda gagah dari luar kerajaan mendengar tentang syarat yang diberikan oleh sang raja. Pemuda itu memiliki keberanian besar dan kemampuan bertarung yang luar biasa. Dengan tekad yang kuat, ia memutuskan untuk menerima tantangan tersebut. Setelah melalui pertempuran sengit, sang pemuda akhirnya berhasil mengalahkan makhluk buas itu dan mendapatkan izin untuk menikahi Putri Serindang Bulan.

Pernikahan mereka dirayakan dengan meriah, dan seluruh kerajaan bersuka cita. Putri Serindang Bulan dan suaminya hidup bahagia dan memimpin kerajaan dengan bijaksana. Keberanian pemuda itu menjadi teladan bagi masyarakat setempat, sementara kecantikan dan kebaikan hati Putri Serindang Bulan dikenang sebagai lambang kemuliaan dan keindahan alam Kerinci.

Legenda ini mengandung pesan moral tentang keberanian, keteguhan hati, serta pentingnya menghargai tradisi dan alam. Hingga saat ini, kisah Putri Serindang Bulan tetap hidup dalam cerita rakyat yang disampaikan dari generasi ke generasi di Bengkulu. (DY)

Komentar