Hobi Live Streaming Kekinian Hasilkan Cuan

Putri Lailawati
19 November 2024 17:33 WIB

Sender.co.id - Mencari uang di media sosial semakin populer, salah satunya melalui siaran langsung di Tiktok, di mana streamer langsung menunjukkan bakat mereka yang dapat mereka manfaatkan untuk menghasilkan uang.

Dikutip dari MetroNews Alunan nyanyian dari para live streamer seolah menyambut terbitnya matahari di Banjir Kanal Timur atau BKT Duren Sawit, Jakarta Timur. BKT yang sebelumnya digunakan sebagai area untuk berolahraga atau bersantai oleh warga, kini menghadirkan fenomena baru yang meramaikan suasana.

Dari pagi hingga siang, area ini dipergunakan untuk melakukan aktivitas live streaming Tiktok. Seperti Edward yang merupakan live streamer asal Cileungsi, Bogor ini rela datang jauh-jauh ke BKT untuk melakukan siaran. Edward mulai siaran dari pukul 06.00 pagi WIB. Biasanya Edward melakukan siaran live selama 3-4 jam.

"Sudah dari pukul 06.00 pagi, biasanya 3-4 jam disini. Kalau di BKT ini baru 1 bulanan lebih. Sebelum live di Tiktok aku manggung dan punya band. Band masih jalan tapi sambil live juga," tutur Edward.
 Edo alias Edward mengaku menjalani live streaming di lokasi BKT karena tergiur dengan penghasilan yang dihasilkan kebanyakan orang. Edward bahkan pernah mendapatkan Rp2 juta dari satu hari siarannya.

"Saya pernah sekali-sekalinya dapat Rp2 jutaan. Biasanya Rp100 ribu dari saweran di Tiktok," ucap Edward.

Edward memang memiliki bakat di dunia tarik suara. Edward juga pernah mendapatkan saweran dari seorang musisi.

"Aku pernah dapat gift atau saweran dari drummer Band Hijau Daun. Jadi saat aku menyanyikan lagu mereka yang hits yaitu 'Suara'. Ternyata dia kebetulan lewat karena mungkin tinggal di dekat sini, dia menonton liveku, dan langsung sawer tunai," kata Edward.
 
Baginya, gift yang diberikan para penonton merupakan bentuk apresisasi dari penonton live

"Motivasinya biar lebih banyak yang kenal, lebih banyak yang tahu. Aku kan sekalian promosi juga band, promosi lagu-lagu juga biar dapat penonton baru, teman-teman baru biar pada tahu kalau kita nyanyi di Tiktok ini juga menghibur teman-teman yang lagi santai ataupun sedang bekerja kita hibur dengan live Tiktok ini," ucapnya.

Edward juga mengenakan sejumlah alat tempur. Terdapat soundcard, mikrofon, tripod, power bank dan dua smartphone. Edward mengaku membeli alat-alat tersebut dari hasil live streaming agar dapat memberikan kualitas terbaik kepada penontonnya.

"Aku bisa keluarkan modal Rp5 jutaan ke atas untuk alat-alat ini," ungkapnya.

Fenomena Kampung Tiktok Sukabumi

Kampung Tiktok di Sukabumi menjadi fenomena baru di tengah maraknya orang-orang berburu cuan dengan menjadi content creator. Kampung Margasari, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi kian viral karena warganya kompak melakukan live Tiktok untuk mendapatkan saweran.

Bermula dari seorang Tiktoker Gunawan yang rajin siaran live Tiktok pada masa pandemi Covid-19 di sela kesibukannya sebagai tukang jahit keliling di Jakarta. Tak disangka-sangka, dari keisengannya tersebut Gunawan meraup penghasilan dari Tiktok berkisar Rp50-Rp60 ribu.

"Setelah selesai live kok lihat di saldo ada Rp50 ribu, fokus saja dulu jahit lagi sambil live. Terus ada lagi, terus saya joget-joget, guling-guling apa saja," kata Gunawan.

Fenomena joget Sadbor ini diserbu warga hingga tercatat saat ini ada 30 akun Tiktok berbeda-beda. Mereka mampu berjoget berjam-jam hingga malam hari dengan bergantian. Dari joget ini mereka memiliki penghasilan mulai Rp200 ribu-Rp700 ribu per orang. Bahkan bagi sebagian besar warga menjadi pilihan utama untuk mencari nafkah. (PL)

Komentar